Frasa
Frasa adalah kelompok kata atau gabungan dua kata atau lebih yang
membentuk satu kesatuan dan memiliki satu makna gramatikal. Ciri-ciri frasa:
1. Terbentuk atas dua kata atau lebih dalam
pembentukannya. Sebuah frasa dapat dibentuk oleh dua buah kata atau lebih yang dapat disisipi kata lain,
contohnya : orang tua (orang yang tua), meja hijau (meja yang hijau)
2. Menduduki fungsi gramatikal dalam kalimat. Sebuah
frasa dapat sebagai konstruksi sintaksis. contoh : anak pak lurah / sangat
cantik. gadis yang berwajah ayu / baru datang / dari jawa.
3. Mengandung satu
kesatuan makna gramatikal.
4. Bersifat nonpredikatif.
Kategori frasa
Berdasarkan jenis atau kelas kata frasa terbagi menjadi:
1.
Frasa nominal, yaitu
frasa yang unsur pembentukannya berinti kata benda. Dapat berfungsi
menggantikan kata benda, contohnya: buku tulis. lemari besi, ibu bapak
2.
Frasa verbal, yaitu frasa
yang unsur pembentukannya berinti kata kerja. Dapat berfungsi menggantikan
kedudukan kata kerja dalam kalimat., contohnya : sedang belajar, akan
datang, belum muncul, baru menyadari dan tidak mandi
3.
Frasa ajektiva, yaitu
frasa yang unsur pembentukannya berinti kata sifat, contohnya: cukup pintar,
tidak cantik, hitam manis, murah sekali, agak jauh,
4.
Frasa preposisional,
yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan kata depan, contohnya : di
rumah, dari bandung, ke pantai, dengan tangan kiri, oleh mereka, kepada nenek
Berdasarkan fungsi unsur pembentuknya frasa terbagi menjadi :
1.
Frasa endosentris, yaitu
frasa yang unsur-unsurnya berfungsi diterangkan dan menerangkan (dm) atau
menerangkan dan diterangkan (md). contoh : kuda hitam (dm), anak ayam (dm),
sudah datang (md), dua orang (md), Macam-macam frasa endosentris:
a. Frasa atributif, yaitu frasa yang unsur pembentukannya
menggunakan pola dm atau md. contoh : ibu kandung (dm), rumah ibu (dm),
tiga ekor (md), seorang anak (md), rumah bersejarah (md).
b. Frasa apositif, yaitu frasa yang salah satu unsurnya
(pola menerangkan) dapat menggantikan kedudukan unsur intinya (pola
diterangkan). contoh : farah, si penari ular sangat cantik. (d m)
yanto, anak pak lurah lulus ujian spmb (d m).
c. Frasa koordinatif, yaitu frasa yang unsur-unsur
pembentuknya menduduki fungsi inti (setara). Contoh : ayah ibu, susah
senang, warta berita, sunyi sepi, tua muda, Kategori frasa
2.
Frasa eksosentris, yaitu
frasa yang salah satu unsur pembentuknya menggunakan kata tugas. contoh : dari
bandung, kepada teman, di kelurahan, ke atap rumah, pada malam hari.
Berdasarkan satuan makna yang dikandung / dimiliki
unsur-unsur pembentuknya frasa terbagi menjadi :
1.
Frasa biasa, yaitu frasa
yang hasil pembentukannya memiliki makna sebenarnya (denotasi). contoh : ayah
membeli kambing hitam, meja hijau itu milik adik.
2.
Frasa idiomatik, yaitu
frasa yang hasil pembentukannya menimbulkan/memiliki makna baru atau makna yang
bukan sebenarnya (makna konotasi). contoh : pak aldin membanting tulang demi
memenuhi kebutuhan keluarganya. orang tua lintang baru kembali dari
amerika.
3.
frasa ambigu yaitu frasa
yang menimbulkan makna ganda dalam pemakaian kalimat.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking