Dinsdag 07 Mei 2013

Bahasa Indonesia : Frasa

Frasa

Frasa adalah kelompok kata atau gabungan dua kata atau lebih yang membentuk satu kesatuan dan memiliki satu makna gramatikal. Ciri-ciri frasa:
1. Terbentuk atas dua kata atau lebih dalam pembentukannya. Sebuah frasa dapat dibentuk oleh dua buah kata atau  lebih yang dapat disisipi kata lain, contohnya : orang tua (orang yang tua), meja hijau (meja yang hijau)
2. Menduduki fungsi gramatikal dalam kalimat. Sebuah frasa dapat sebagai konstruksi sintaksis. contoh : anak pak lurah / sangat cantik. gadis yang berwajah ayu / baru datang / dari jawa.
3. Mengandung satu  kesatuan makna gramatikal.
4. Bersifat nonpredikatif.

Kategori frasa
Berdasarkan jenis atau kelas kata frasa terbagi menjadi:
1.                        Frasa nominal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata benda. Dapat berfungsi menggantikan kata benda, contohnya: buku tulis. lemari besi, ibu bapak
2.                        Frasa verbal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata kerja. Dapat berfungsi menggantikan kedudukan kata kerja dalam kalimat., contohnya : sedang belajar, akan datang, belum muncul, baru menyadari dan tidak mandi
3.                        Frasa ajektiva, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata sifat, contohnya: cukup pintar, tidak cantik, hitam manis, murah sekali, agak jauh,
4.                        Frasa preposisional, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan kata depan, contohnya : di rumah, dari bandung, ke pantai, dengan tangan kiri, oleh mereka, kepada nenek

Berdasarkan fungsi unsur pembentuknya frasa terbagi menjadi :
1.                        Frasa endosentris, yaitu frasa yang unsur-unsurnya berfungsi diterangkan dan menerangkan (dm) atau menerangkan dan diterangkan (md). contoh : kuda hitam (dm), anak ayam (dm), sudah datang (md), dua orang (md), Macam-macam frasa endosentris:
a.   Frasa atributif, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan pola dm atau md. contoh : ibu kandung (dm), rumah ibu (dm), tiga ekor (md), seorang anak (md), rumah bersejarah (md).
b.  Frasa apositif, yaitu frasa yang salah satu unsurnya (pola menerangkan) dapat menggantikan kedudukan unsur intinya (pola diterangkan). contoh : farah, si penari ular sangat cantik. (d m) yanto, anak pak lurah lulus ujian spmb (d m).
c.   Frasa koordinatif, yaitu frasa yang unsur-unsur pembentuknya menduduki fungsi inti (setara). Contoh : ayah ibu, susah senang, warta berita, sunyi sepi, tua muda, Kategori frasa
2.                        Frasa eksosentris, yaitu frasa yang salah satu unsur pembentuknya menggunakan kata tugas. contoh : dari bandung, kepada teman, di kelurahan, ke atap rumah, pada malam hari.

Berdasarkan satuan makna yang dikandung / dimiliki unsur-unsur pembentuknya frasa terbagi menjadi :
1.                        Frasa biasa, yaitu frasa yang hasil pembentukannya memiliki makna sebenarnya (denotasi). contoh : ayah membeli kambing hitam, meja hijau itu milik adik.
2.                        Frasa idiomatik, yaitu frasa yang hasil pembentukannya menimbulkan/memiliki makna baru atau makna yang bukan sebenarnya (makna konotasi). contoh : pak aldin membanting tulang demi memenuhi kebutuhan keluarganya. orang tua lintang baru kembali dari amerika.
3.                        frasa ambigu yaitu frasa yang menimbulkan makna ganda dalam pemakaian kalimat.


Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking